Potret Ke'te Kesu

Tongkonan Toraja

Beberapa foto berikut ini saya sajikan menyambung dari tulisan yang sebelumnya tentang sejarah Tana Toraja dan obyek wisata Londa dan Kete Kesu.

Keindahan obyek Wisata Kete Kesu memang mengundang decak kagum. Benarlah bila tempat ini dikatakan sebagai tempat wisata yang paling terkenal di Tana Toraja. Potret kehidupan orang Toraja masa lampau dapat Anda temui ditempat ini. Selamat menyelami foto-foto saya.

Kete Kesu Tanah Toraja

Kete Kesu Tanah Toraja

Landscape Kete Kesu

Patung Kayu Tanah Toraja

Potret Pelabuhan Tahuna Di Sangihe (2010)

Bekerja sebagai petugas lapangan di sebuah lembaga penelitian 'SurveyMeter' memang mengasyikkan. Foto-foto dibawah ini merupakan dokumentasi ketika saya, Dwi Oktarina dan Teguh Adminto) melakukan Penelitian Survey Evaluasi Dampak PNPM atau disingkat dengan SEDAP 2010.


Pelabuhan Tahuna, bersiap untuk menyebrang ke pulau Siau dengan menggunakan
kapal berbahan fiber, KM BAHARI EKSPRES. (2010)

Pelabuhan Tahuna. (2010)

Kesibukan di pelabuhan Tahuna, Sangir Besar.
(2010)






Land of Kings - TANA TORAJA



Rumah Tongkonan Tana Toraja


Sangat disayangkan sekali bila ketika Anda sedang bekerja atau bertugas di Toraja tapi hanya dalam tempo singkat misalnya, dan Anda tidak menyempatkan diri untuk datang ke obyek wisata yang ada disana, minimal satu saja. Wah, rasa penyesalan pasti akan Anda dapat. Bagaimana bila teman-teman di kantor bertanya, Anda akan menjawab apa nantinya, “Gimana Toraja? Apa kamu sempat singgah ke Londa? Ke Kete Kesu?”, Anda tidak bisa menjawab bukan.

Saya bersama lima teman mempunyai situasi yang seperti itu, seorang diantaranya adalah asli Toraja. Ketika itu kami sedang melakukan survey MBS di beberapa kabupaten di Sulawesi Selatan, saat kami akan pindah wilcah dan itu nantinya akan melewati Tana Toraja, teman yang orang Toraja menawarkan kepada kami untuk singgah kerumah neneknya disana sekaligus ambil libur disana. Kami menerima tawarannya dengan mengambil libur selama 3 hari saja, karena jatahnya memang hanya 3 hari.

Dalam tulisan ini, saya akan bercerita sedikit kepada Anda tentang sejarah Toraja dan dua tempat wisata terkenal yang kami kunjungi, yaitu Londa dan Kete Kesu.

Tentu Anda sudah mengetahui tentang Tana Toraja, baik itu lewat majalah atau televise, atau mungkin cerita dari teman-teman Anda. Tapi bagi saya yang menjadi daya Tarik Tana Toraja adalah budaya tradisionalnya dan udaranya yang begitu sejuk terasa. Untuk datang ke Toraja Anda bisa menggunakan bus atau pesawat terbang. Pilihannya tentu saja terserah kepada Anda. Ingin cepat yach naik pesawat, ingin lama dan menikmati pemandangan alam yang tersaji selama 6 jam pergunakanlah bus.

Menurut teman saya, nama Tana Toraja berasal dari kata “Tau Raya”, yang berarti orang besar, atau raja,  dan kata “Tana” sama dengan tanah dalam bahasa Indonesia. Sampai hari kini pun, nama ini masih ditafsirkan sebagai “Tanah para Raja” atau “Tanah keturunan Kerajaan”. Diceritakannya pula kepada saya kalau kepercayaan itu berasal dari legenda mitos mengenai nenek moyang Toraja yang turun dari surga denganmenggunakan "Tangga dari Langit."

Namanya mitos legenda, boleh percaya boleh tidak. Kalau kita telusuri Asal usul orang Toraja secara ilmiah, ada sebuah penelitian antropolog asing yang menyatakan bahwa populasi Tana Toraja merupakan hasil dari proses akulturasi antara suatu masyarakat adat dari Sulawesi Selatan dengan pendatang yang tiba dari Teluk Tongkin, Cina. DImulai dengan mendaratnya imigran Indo-Cina di daerah pantai Enrekang yang kemudian mereka menetap disana. Wow, menarik untuk ditelusuri nih.

Mungkin karena itu nama Toraja katanya berasal dari suku Bugis Sidendereng. Mereka disebut orang-orang dari daerah “Ria ja”, yang diartikan orang-orang yang tinggal di negara tinggi atau pegunungan. Sebutan lain untuk Tana Toraja disematkan oleh suku Luwu yang berada di tenggara Sulawesi, mereka menyebutnya dengan “Ria jang”, atau orang-orang yang tinggal di barat. Akhirnya, penamaan yang diterima hingga sekarang adalah Toraja.

Nah, setelah Anda tahu bagaimana sejarahnya orang Toraja dan nama Toraja, sekarang saya ulas secara ringkas mengenai obyek wisata Londa dan Kete Kesu.

Obyek wisata Londa berada di desa Sandan Uai,  masuk dalam wilayah kecamatan Sanggalai, sekitar 7 kilometer dari Rantepao atau pusat kota. Apa yang dapat Anda lihat di obyek wisata ini? Anda nanti akan melihat kuburan kuno besar yang terbentuk secara alami. Disitu terdapat gua tua tempat dimana puluhan orang dikuburkan didalamnya. Didalamnya berserak ratusan tulang yang berasal dari daerah Tallulolo. Udara didalam gua terasa sejuk dan kita bernafas seperti biasa saja. Saya sarankan kepada Anda, bila masuk kedalam gua ini hendaknya menggunakan jasa guide dan menyewa petromak sebagai penerang. Kami berlima patungan untuk bisa menyewa guide dan petromak. Karena biaya sewanya lumayan besar bagi kantong kami.

Setelah puas foto-foto kuburan gua Londa, kami melanjutkan dengan berkunjung ke Kete Kesu. Yang katanya menjadi tempat wisata paling popular di Tana Toraja. Dan itu telah saya buktikan bersama lima teman saya. Di obyek wisata ini, Anda akan terpesona melihat rumah Tongkonan dengan lumbung padinya. Hanya itu saja? Tentu tidak. Bila Anda masuki lebih dalam lagi, Anda akan menemukan batu megalit besar yang berada ditengah sawah. Anda juga akan menemukan sebuah kuburan bangsawan di antara tebing dan tau-tau.

Ke'te Kesu juga terkenal karena patung-patungnya. Pematung ditempat ini begitu brilian selain terampil membuat kerajinan tangan seperti souvenir. Ditempat ini lah Anda dapat membeli souvenir dengan harga yang terjangkau dan bisa ditawar pula.

Lalu, tidakkah Anda dapat meluangkan waktu satu hari saja untuk datang berwisata sejarah sekaligus belajar budaya Indonesia pada saat Anda sedang bertugas di Toraja. 
Kete Kesu

Gua Londa Tana Toraj


Kuburan Gua Londa

Patung Kayu Kete Kesu