Mengintip Pengolahan Tembakau Madura


Mengiris Daun Tembakau
Seorang pekerja sedang melakukan perajangan atau
 pengirisan daun tembakau.

Sumenep. Pulau Madura, selain terkenal sebagai daerah penghasil garam terbesar di Indonesia, juga populer dengan tanaman tembakaunya. Aroma tembakau Madura begitu khas, harum dan manis baunya. Salah satu produk rokok unggulan PT. HM. Sampoerna, yaitu Sigaret Kretek 'Dji Sam Soe' menggunakan tembakau ini.

Cara pengolahan yang masih tradisional dan teliti membuat citarasa tembakau tetap terjaga kualitasnya. Tengok saja pengolahannya di desa Aing Merra, kecamatan Batuputih, kabupaten Sumenep.

Di desa ini, kebanyakan penduduknya bekerja sebagai petani tembakau. Diberkahi tanah yang subur dan berudara sejuk sehingga menjadikan tanah disekitarnya sungguh cocok bagi tanaman tembakau. Setiap 3 bulan lamanya daun tembakau dapat dipetik untuk kemudian dirajang dan dikeringkan.

Bagi petani tembakau di desa Aing Merra, tidak perlu jauh-jauh untuk menjual daun tembakaunya. Seorang pengumpul daun tembakau basah selalu siap membeli daun tembakau mereka. Seperti apa yang saya dan Idan Hermanto lihat malam lalu (27/8), ketika sedang berada di Sumenep.

Aktivitas pengolahan tembakau dimulai malam hari sekitar jam 21.00, usai sholat tarawih waktu setempat. Mengapa pengerjaannya dilakukan pada malam hari? Karena besok pagi hingga sore adalah waktu untuk menjemur daun tembakau, jawab seorang pekerja kepada saya.

Dalam melakukan pengerjaan ini, terbagi kedalam 4 tahap. Tahap pertama, menggulung daun tembakau, dikerjakan pada sore hari sesaat setelah daun tembakau dipetik, biasanya dilakukan oleh kaum perempuan. Tahap kedua, mengiris/merajang tipis gulungan daun tembakau, dilakukan secara cepat dan mensyaratkan mata pisau yang tajam. Tahap ketiga, mencampur dengan bubuk pengharum tembakau sambil mengaduknya secara cepat. Tahap keempat, meletakkan rajangan daun tembakau keatas anyaman bambu (dalam bahasa lokal disebut: Saksak) untuk kemudian langsung dijemur.
Orang Madura menyebut alat mengiris tembakau ini dengan nama 'Pamasadan'.

Harga tembakau kering Rp 45.000/kg. Selain dijual kepada PT HM Sampoerna, tembakau kering ini dijual juga kepada pengusaha rokok Wismilak, Djarum dan Gudang Garam.

Petunjuk arah menuju desa Aing Merra dapat lihat pada laman Peta Bapontar.




Pekerja Tembakau Madura
Diperlukan ketangkasan dalam pembagian kerja ini.
Pembuat Tembakau Kering
Pencampuran rajangan daun tembakau.
Menjemur Tembakau di Papan Bambu
Setelah daun tembakau dirajang dan disemai, lalu diletakkan diatas 'Saksak'.

Memilah Tembakau Basah
Mereka melakukan pekerjaan ini dengan cepat, rapih dan tanpa bicara.

Cara Mengolah Tembakau
'Sasak', anyaman bilah bambu.


Pisau Petani Tembakau
Ketajaman mata pisau (Lanting) harus terus diperhatikan.