Naturalismus (1880 - 1900)

Jaman Kesusastraan naturalistis di Jerman tidak mempunyai batas waktu yang tepat. Kita hanya mengetahui jangka waktunya pada tahun 1880 dan 1900. Naturalismus dipahami sebagai "jaman modern” yang baru berdiri di Jerman. Di negara-negara Eropa  ditemukan penulis-penulis yang  menjadi perhatian  seperti Emile Zola, Henrik Ibsen, Fjodor Dostojewskij dan Leo Tolstoy. Ibsen telah memberikan rangsangan dalam jumlah besar ketika drama-dramanya yang berjudul Nora, Gespenster, Die Wildente di pentaskan di Jerman.

Ketergantungan manusia dari lingkungannya, keturunan sosialnya dan keturunan biologisnya telah menjadi Tema Naturalismus Jerman. Disatu pihak, Naturalismus adalah sebuah reaksi langsung atas kesusastraan dari luar negeri, akan tetapi perkembangan teorinya belum pernah terbayangkan sebelumnya di abad 19, karena gambaran manusia begitu berpengaruh dalam jangka waktu yang lama. Pada abad ini disebutkan Charles Darwin (1809-1882) yang mengawali teori seleksinya dengan slogan “Kampf ums Dasein”.

Sama pentingnya dengan apa yang ditekankan oleh “Milieutheori” positivisme Hippolyte Taines (1828-1893) bahwa penglihatan seniman ditentukan oleh tiga faktor: melalui ras bangsa, lingkungan dan momen/peristiwa yang baru terjadi.

Ketika jaman politik jerman oleh Otto von Bismasck (1815-1898) memenangkan perdebatan dengan pandangan kaum sosialis, maka pada tahun 1878 dikeluarkan undang-undang sosialis, yang menerima kebebasan berorganisasi dan melarang memperbanyak tulisan tentang ajaran sosialis.
Arno Holz (1863-1929) menerbitkan antologinya yang pertama berjudul Das Buch der Zeit. Lieder eines Modernen. Karyanya ini sebagai dasar Naturalismus di Jerman. Tema-tema yang menguasainya adalah tentang kota-kota besar, kehidupan di pabrik dan kemiskinan/kemalangan.

Holz juga diketahui sebagai teoritiker naturalismus. Ia mencari bentuk baru yang cocok dengan tuntutan baru modernitas. Tulisannya Die Kunst. Ihr Wesen und ihre Gesetze dari 1891/92 telah menunjukkan metode ilmu pengetahuan alam atas bidang kesenian.

Tahun 1887 telah terbentuk Perkumpulan “Durch” di Berlin; Protokolnya memperhatikan tentang diskusi problem teoritis. Sepuluh tesis/pernyataan milik Perkumpulan menjadi landasan paling utama Naturalismus.

Teater dan perkumpulan teater juga menjadi penting di jaman Naturalismus. Tahun 1889 di Berlin, Perkumpulan Teater “Freie Buhne” menyerukan tentang gambaran Pariser di dalam kehidupan. Pementasan drama yang pertama adalah karya Ibsens yang berjudul “Gespenster”. Kemudian pertunjukan perdana drama Vor Sonnenaufgang oleh Gerhart Hauptmann memancing sebuah skandal teater terbesar.

Pengarang terkenal Naturalismus adalah G. Hauptmann. Sebagian besar karya-karyanya menjadi penting di jaman ini. Banyak drama-dramanya ditunjuk sebagai drama naturalismus yang sungguh-sungguh. Arno Holz telah mengatakan bahwa drama menggambarkan dari seluruh karakter, alur hanyalah sebuah alat. Drama-drama naturalistis terdapat ciri khas melalui sedikit menampilkan personen dan banyak menampilkan instruksi sutradara. Drama-dramanya mempunyai lima babak. Kebanyakan memainkan di dalam lingkungan yang semuanya sangat sederhana.      

Sumber: 
  1. Baumann – Oberle. 1985. Deutsche Literatur in Epochen. Munchen: Max Hueber Verlag.
  2. Ruttkowski, et.al. 1974. Das Studium der Deutschend Literatur. Philadelphia: National Carl Scruz Association.