Sangat disayangkan sekali bila ketika
Anda sedang bekerja atau bertugas di Toraja tapi hanya dalam tempo singkat
misalnya, dan Anda tidak menyempatkan diri untuk datang ke obyek wisata yang
ada disana, minimal satu saja. Wah, rasa penyesalan pasti akan Anda dapat.
Bagaimana bila teman-teman di kantor bertanya, Anda akan menjawab apa nantinya,
“Gimana Toraja? Apa kamu sempat singgah ke Londa? Ke Kete Kesu?”, Anda tidak
bisa menjawab bukan.
Saya bersama lima teman mempunyai
situasi yang seperti itu, seorang diantaranya adalah asli Toraja. Ketika itu
kami sedang melakukan survey MBS di beberapa kabupaten di Sulawesi Selatan,
saat kami akan pindah wilcah dan itu nantinya akan melewati Tana Toraja, teman
yang orang Toraja menawarkan kepada kami untuk singgah kerumah neneknya disana
sekaligus ambil libur disana. Kami menerima tawarannya dengan mengambil libur
selama 3 hari saja, karena jatahnya memang hanya 3 hari.
Dalam tulisan ini, saya akan
bercerita sedikit kepada Anda tentang sejarah Toraja dan dua tempat wisata
terkenal yang kami kunjungi, yaitu Londa dan Kete Kesu.
Tentu Anda sudah mengetahui
tentang Tana Toraja, baik itu lewat majalah atau televise, atau mungkin cerita
dari teman-teman Anda. Tapi bagi saya yang menjadi daya Tarik Tana Toraja
adalah budaya tradisionalnya dan udaranya yang begitu sejuk terasa. Untuk
datang ke Toraja Anda bisa menggunakan bus atau pesawat terbang. Pilihannya tentu
saja terserah kepada Anda. Ingin cepat yach naik pesawat, ingin lama dan
menikmati pemandangan alam yang tersaji selama 6 jam pergunakanlah bus.
Menurut teman saya, nama Tana
Toraja berasal dari kata “Tau Raya”, yang berarti orang besar, atau raja, dan kata “Tana” sama dengan tanah dalam bahasa
Indonesia. Sampai hari kini pun, nama ini masih ditafsirkan sebagai “Tanah para
Raja” atau “Tanah keturunan Kerajaan”. Diceritakannya pula kepada saya kalau
kepercayaan itu berasal dari legenda mitos mengenai nenek moyang Toraja yang turun
dari surga denganmenggunakan "Tangga dari Langit."
Namanya mitos legenda, boleh
percaya boleh tidak. Kalau kita telusuri Asal usul orang Toraja secara ilmiah,
ada sebuah penelitian antropolog asing yang menyatakan bahwa populasi Tana
Toraja merupakan hasil dari proses akulturasi antara suatu masyarakat adat dari
Sulawesi Selatan dengan pendatang yang tiba dari Teluk Tongkin, Cina. DImulai
dengan mendaratnya imigran Indo-Cina di daerah pantai Enrekang yang kemudian
mereka menetap disana. Wow, menarik untuk ditelusuri nih.
Mungkin karena itu nama Toraja katanya
berasal dari suku Bugis Sidendereng. Mereka disebut orang-orang dari daerah “Ria
ja”, yang diartikan orang-orang yang tinggal di negara tinggi atau pegunungan. Sebutan
lain untuk Tana Toraja disematkan oleh suku Luwu yang berada di tenggara
Sulawesi, mereka menyebutnya dengan “Ria jang”, atau orang-orang yang tinggal
di barat. Akhirnya, penamaan yang diterima hingga sekarang adalah Toraja.
Nah, setelah Anda tahu bagaimana
sejarahnya orang Toraja dan nama Toraja, sekarang saya ulas secara ringkas
mengenai obyek wisata Londa dan Kete Kesu.
Obyek wisata Londa berada di desa
Sandan Uai, masuk dalam wilayah kecamatan
Sanggalai, sekitar 7 kilometer dari Rantepao atau pusat kota. Apa yang dapat
Anda lihat di obyek wisata ini? Anda nanti akan melihat kuburan kuno besar yang
terbentuk secara alami. Disitu terdapat gua tua tempat dimana puluhan orang
dikuburkan didalamnya. Didalamnya berserak ratusan tulang yang berasal dari
daerah Tallulolo. Udara didalam gua terasa sejuk dan kita bernafas seperti
biasa saja. Saya sarankan kepada Anda, bila masuk kedalam gua ini hendaknya
menggunakan jasa guide dan menyewa petromak sebagai penerang. Kami berlima patungan untuk bisa menyewa
guide dan petromak. Karena biaya sewanya lumayan besar bagi kantong kami.
Setelah puas foto-foto kuburan
gua Londa, kami melanjutkan dengan berkunjung ke Kete Kesu. Yang katanya
menjadi tempat wisata paling popular di Tana Toraja. Dan itu telah saya
buktikan bersama lima teman saya. Di obyek wisata ini, Anda akan terpesona
melihat rumah Tongkonan dengan lumbung padinya. Hanya itu saja? Tentu tidak.
Bila Anda masuki lebih dalam lagi, Anda akan menemukan batu megalit besar yang
berada ditengah sawah. Anda juga akan menemukan sebuah kuburan bangsawan di antara
tebing dan tau-tau.
Ke'te Kesu juga terkenal karena patung-patungnya.
Pematung ditempat ini begitu brilian selain terampil membuat kerajinan tangan
seperti souvenir. Ditempat ini lah Anda dapat membeli souvenir dengan harga
yang terjangkau dan bisa ditawar pula.
Lalu, tidakkah Anda dapat meluangkan
waktu satu hari saja untuk datang berwisata sejarah sekaligus belajar budaya
Indonesia pada saat Anda sedang bertugas di Toraja.