Rumput laut bagi masyarakat desa Siung bukan sekedar tumbuhan biasa yang tersedia di pesisir pantai. Rumput laut atau Gulma laut sebagai kelompok vegetasi dari alga (ganggang) yang biasa ditemui di perairan yang ada terumbu karangnya bukan sesuatu yang asing bagi mereka. Masyarakat yang tinggal di pesisir pantai Siung telah menjadikan rumput laut sebagai pekerjaan tambahan untuk dijadikan makanan kering. Makanan kering itu disebutnya dengan keripik peyek. Dijual dengan harga 2.000 rupiah per bungkusnya.
Mereka mulai mencari saat air laut surut dan berhenti ketika air laut pasang.Dengan membawa Arit kecil dan ember. Arit digunakan sebagai alat untuk mencongkel rumput laut yang melekat di karang. Tak perduli dengan teriknya sinar matahari. Hanya mengenakan caping (Topi petani) dan baju lengan panjang seadanya demi melindungi tubuh dari sengatan sinar matahari.
"Gemah Ripah Loh Jinawi", sebuah peribahasa yang sering kita dengar sebagai sebuah negeri yang subur dan memiliki kekayaan alam melimpah. Mungkin Potret ini dapat menambah cerita panjang negeri kita.