|
Buah aren yang siap diolah menjadi kolang kaling. |
Buah Aren secara ilmiah disebut arenga pinnata. Berwarna hijau, berukuran sebesar batu kerikil dan berbuah rentet alias bergandengan. Pada abad ke-17, jenis buah ini menjadi primadona bangsa Eropa. Karena kegunaannya dalam bidang kedokteran. Di Indonesia, buah aren lebih digunakan sebagai bahan pembuat kolang kaling. seperti apa yang dilakukan oleh bapak tua warga kelurahan Batu Putu, Bandar Lampung.
Bapak tua ini merupakan satunya-satunya warga yang mengolah buah aren menjadi biji kolang kaling. Keuntungan dalam memproduksi buah aren menjadi kolang kaling tidaklah begitu memuaskan bila dikurangi dengan ongkos produksi yang dikeluarkan. Harga buah mentah ini dibeli dengan harga 50.000 ribu/kilo. Besarnya nilai harga bukan pada buahnya melainkan pada ongkos untuk mengangkut buah ini dari kebun yang terletak di pegunungan, tutur sang bapak tua kepada saya.
Foto-foto berikut memperlihatkan bagaimana proses pembuatan kolang kaling yang dilakukan oleh seorang bapak, warga kelurahan Batu Putu kecamatan Teluk Betung Utara, kota Bandar Lampung.
|
Proses pengolahan masih dilakukan secara sederhana. |
|
Persiapan untuk merebus buah aren menjadi kolang kaling |
Buah muda dikukus selama kurang lebih dua jam. Setelah itu kulitnya dikupas untuk mengambil inti bijinya, lalu inti biji tersebut dipukul hingga gepeng. Kemudian direndam dalam air selama 10-20 hari. Inti biji yang telah diolah itu, dijual di Pasar Karang, kota Bandar Lampung, sebagai buah atep (buah atap) atau kolang kaling. Harga jual perkilo-nya 5.000.
|
Pembakaran dengan menggunakan kayu. |
|
Perebusan buah aren bisa menghabiskan waktu 2 jam. |