Menurut
penggambaran Cerita Rakyat Sunda, Siung Wanara adalah seekor kera ekor panjang yang
mempunyai gigi dengan taring yang tajam. Lalu, apakah cerita tersebut mempunyai
hubungan dengan nama Pantai Siung yang terletak di Gunung Kidul ini?! Sepertinya
ada. Karena di pantai ini masih terlihat sejenis kera atau monyet ekor panjang
yang suka keluar pada malam hari. Cuma itu saja persamaannya,
selebihnya tidak ada.
Berawal dari obrolan usai makan siang,
seorang kawan menyebutkan dan sekaligus mendeskripsikan sebuah tempat yang
terletak di pesisir pantai selatan, yaitu pantai Siung. Diceritakan olehnya
kalau pantai tersebut berpasir putih dan yang menarik adalah terdapat
tebing-tebing batu yang indah.”Tebing-tebing itu biasa dipanjat”, katanya. Tak
perlu menunggu waktu lama untuk berpikir dan kesepakatanpun dicapai, lusa kita
berangkat kesana.
Senin pagi (26/10) kami semua berkumpul.
Semuanya berjumlah 10 orang, salah satunya adalah perempuan kecil berusia 5
tahun. Mengenalkan anak sejak dini untuk tidak takut kepada laut dan balik mencintai
dunia bahari adalah tindakan mulia dari orangtua yang cerdas. Dengan
menggunakan dua kendaraan roda empat kami berangkat sekitar pukul 09.00 WIB.
Sempat berhenti sebentar di salah satu mini market untuk membeli minuman dan
snack sebagai bekal selama perjalanan.
Melewati jalan menanjak di wilayah
Wonosari, hingga sampai di sebuah tempat terbuka, panorama indah membentang
luas, secara sekilas saja melihat dan berdecak kagum. Kawan-ku menyarankan
kalau mau datang ke tempat ini lebih bagus pada malam hari karena dapat melihat
kerlap-kerlip lampu kota Yogyakarta dari ketinggian sambil duduk ber-lesehan menikmati jagung bakar.
Wonosari terletak di wilayah pegunungan
yang berudara sejuk. Konon, perempuan-perempuan Wonosari terkenal akan
kecantikan dan kemulusan kulitnya, sehingga banyak dari mereka yang dijadikan
sebagai selir raja atau Sultan. Selain terkenal dengan kemolekan perempuannya,
Wonosari juga dikenal sebagai kawasan yang memiliki hutan jati terluas. Di
kawasan ini banyak dijumpai pohon-pohon jati yang dilindungi.
Kendaraan kami berjalan perlahan ketika memasuki
ibukota pemerintahan, sambil melihat-lihat papan penunjuk jalan. Maklum, dari
semua peserta yang ikut tidak ada satupun yang pernah mengunjungi pantai Siung,
termasuk kawan-ku yang telah bercerita diawal itu. Kalau kota Yogyakarta
terkenal dengan kebersihannya dan berhasil mendapat piala Adipura, begitupula
dengan kota Wonosari. Tak tampak satupun sampah makanan ataupun puntung rokok
di jalanan. Di kota ini, merokok saja tidak boleh disembarang tempat. Pada setiap
tempat, entah itu di sekolah maupun perkantoran, selalu ada papan yang
bertuliskan: “Dilarang Merokok di dalam kawasan ini”.
Setelah melewati kota Wonosari yang bersih
dan asri, kami mulai memasuki wilayah kecamatan Tepus. Selalu perhatikan papan
penunjuk jalan dan jangan malu untuk bertanya kepada penduduk setempat jika
tidak mau tersesat. Pilih jalan yang ke kiri ketika sampai dipertigaan tempat
Bus Wonosari-Tepus biasa mangkal. Kalau pilih jalan yang ke kanan akan
menghantarkan Anda ke pantai Baron.
Pantai Siung letaknya sekitar 30 menit dari
pertigaan ini. Selama 30 menit itu, kita akan melewati bukit-bukit kapur dan
beberapa tanaman palawija (sulit dipastikan jenis tanamannya karena toh memang
tidak tampak oleh mata). Yang tampak oleh mata hanyalah banyaknya undak-undakan
di lereng bukit yang mirip dengan sawah terasering.
Begitu indah memang, namun gersang dan kering kerontang. Hingga tak satupun
petani yang tampak. Semestinya hanya tanaman Singkong yang mampu bertahan pada suhu
yang se-terik ini, tapi itupun tidak tampak juga. Singkong adalah bahan baku
untuk membuat gaplek dan gaplek itu sendiri yang kemudian diolah menjadi tiwul.
Wonosari dikenal oleh masyarakat Yogyakarta sebagai daerah penghasil tiwul.
Sekitar jam 11.40 WIB kami tiba di lokasi.
Disambut dengan panorama indah yang membentang dan silaunya pasir putih pantai
Siung. Ketakjuban lain kami dapat saat menoleh ke sisi sebelah barat pantai.
Cerita kawan-ku benar. Hamparan tebing-tebing batu karang tampak anggun berkilau
diterpa sinar matahari. Mereka berdiri bertumpuk-tumpuk. Ada yang hanya
sebongkah saja dengan berbagai macam tipe ukuran, orang Amerika menyebutnya “Boulder”. Tebing karang disini memang
banyak lubang layaknya batu karang, tapi tetap akan sulit dipanjat kendati
bongkahan karangnya pendek. Memiliki overhang
dan roof dengan tingkat kesulitan 5.15a
sampai 15.14d sehingga pemanjat akan mendapatkan micro-crimps dan kalau perlu melakukan tehnik dyno, yakni gerakan melompat secara dinamik. Kekuatan saja tidak
cukup, butuh nyali dan persiapan khusus kalau mau melewati crux yang tersedia secara alami. Perbanyak menonton video Chris Sharma dan pelajari tehnik-tehniknya dengan benar. Jangan
lupa membawa matras tebal ukuran standar bouldering untuk melindungi tubuh jika
jatuh. Namun, kalau mau mencoba jalur pendakian di tebing karang yang lebih
tinggi mesti membawa equipment climbing
dan jangan pernah memanjat sendirian.
Menurut data yang dimiliki oleh Federasi
Panjat Tebing Indonesia Cabang Klaten (FPTI-Pengcab Klaten), tebing-tebing batu
karang disini sedikitnya mempunyai 250 jalur pemanjatan dengan berbagai macam
tingkat kesulitan. Dan sepertinya tidak ada jalur yang mudah meskipun hanya
melakukan pemanjatan dengan Bouldering atau
artificial rock climbing. Adanya
jalur sebanyak itu bukan tanpa sebab. Adalah Takeuchi Masanobu, seorang pemanjat tebing asal Jepang
yang pertama kali membuka jalur dan melakukan pemanjatan pada tahun 2000. Dan baru lima tahun kemudian, tepatnya pertengahan
tahun 2005 pernah diadakan kejuaraan tingkat Asia dengan nama Asian Climbing Gathering. Kejuaraan ini
diikuti oleh 80 pemanjat tebing yang berasal dari 15 negara di Asia.
Semenjak diadakannya kompetisi kejuaraan
panjat tebing tingkat Asia tersebut, nama pantai Siung menjadi terkenal dan
telah secara resmi dibuka untuk umum sebagai tempat wisata sekaligus tempat
olah raga panjat tebing. Secara materi, tebing-tebing karang atau boulder yang tersedia di tempat ini
dapat dijadikan sebagai arena untuk melatih Endurance,
Power, dan Power Endurance. Silahkan mencoba!
Petunjuk arah menuju tempat ini dapat lihat di Peta Bapontar atau klik disini.
Petunjuk arah menuju tempat ini dapat lihat di Peta Bapontar atau klik disini.
Informasi lebih lengkap dapat lihat di http://tebingsiung.blogspot.com/