Bila ingin berwisata dengan mengunjungi beberapa cagar budaya, terutama sekali cagar budaya berbentuk candi, sungguh tepat kiranya bila anda memilih Provinsi Yogyakarta sebagai tempatnya. Setidaknya ada dua kompleks percandian yang terkenal, yakni Candi Prambanan dan Candi Istana Ratu Boko. Namun saya tidak akan membahas keduanya. Sekarang saya akan memperkenalkan Candi Banyunibo, sebuah kompleks percandian Buddha yang berada di desa Bokoharjo kecamatan Prambanan.
Penamaan Banyunibo dalam bahasa jawa bisa diartikan sebagi air yang jatuh. Arti nama dipertegas lagi dengan relief Dewi Hariti pada dinding luar Candi. Dewi Hariti merupakan seorang tokoh wanita Buddha yang menjadi simbol Dewi Kesuburan.
Kompleks percandian Banyunibo memiliki satu candi induk yang menghadap ke barat dan enam candi perwara yang berbentuk susunan stupa di sebelah selatan dan timur candi induk. Candi induk mempunyai ukuran 15,325 x 14,25 meter dan tinggi 14,25 meter, dengan kaki candi setinggi 2,5 meter. Tangga masuk berada pada sebelah barat kaki candi. Pada bagian sudut kaki candi dan bagian tengahya terdapat hiasan Jaladwara yang dipasang di lantai kaki candi dan berfungsi sebagai saluran air.
Saat menuju pintu masuk candi, anda akan mendapatkan relief Dewi Hariti yang dikerumuni anak-anak dan suaminya Vaisravana dalam posisi duduk. Terdapat pula arca Boddhisatwa pada dinding luar candi.
Memasuki bagian dalam candi induk, anda akan merasakan udara yang begitu sejuk. Kesejukannya itu mungkin diperoleh dengan tingginya atap bagian dalam candi dan posisi lubang jendelanya sehingga membuat sirkulasi udara berjalan baik.
Demikian ulasan singkat saya tentang Candi Banyunibo. Petunjuk lokasi menuju ke cagar budaya ini dapat klik disini.
